Djeni E Nangkoda Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi Univeritas Katolik De La Salle Manado
DEWASA ini banyak perusahaan-perusahaan, termasuk perusahaan jasa menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memuaskan pelanggan. Dan di dalam mewujudkan hal tersebut ada banyak ragamnya. Ada yang dengan memberikan segala sesuatu yang diharapkan pelanggan, karena menilai bahwa kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dan sebagainya.
Situasi seperti ini tidak hanya terjadi pada sektor swasta, tetapi juga di perusahaan-perusahaan atau instansi pemerintah. Hal ini semakin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting atau diprioritaskan agar bisnis tersebut bisa bertahan dan bisa menang dalam persaingan. Meskipun demikian tidaklah gampang untuk mewujudkan kepuasan pelanggan secara menyeluruh.
Pelanggan yang dihadapi saat ini berbeda dengan pelanggan pada beberapa tahun sebelumnya. Kini pelanggan sudah memiliki banyak pengetahuan seiring dengan perkembangan yang sudah terjadi baik itu dalam sektor bisnis, teknologi dan lain sebagainya. Mengingat pelanggan semakin terdidik dan menyadari hak-haknya. Selain itu setiap pelanggan juga mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda.
Perusahaan harus berusaha meminimalkan ketidakpuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang semakin hari semakin baik. Dan pada saat bersamaan, perusahaan perlu pula memperhatikan konsumen yang merasa tidak puas.
Melihat pentingnya peranan pelanggan dalam perkembangan suatu perusahaan, perusahaan harus mengetahui seberapa puaskah pelanggan terhadap pelayanan yang mereka berikan baik itu melalui pelayanan jasa atau barang yang di produksi perusahaan. Dalam hal ini perusahaan dapat mengukur dan memantau kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang mereka berikan dengan menggunakan beberapa strategi atau metode.
Ada 4 metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan yang di kemukakan oleh Kotler (1994) yaitu :
1.Sistem keluhan dan saranSetiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus, dll. Informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan,sehingga memungkinkannya untuk memberikan respon secara cepat dan tanggap terhadap masalah yang timbul.
2.Survai kepuasan pelanggan Melalui survai perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Cara tersebut antara laun, a. Directly reported satisfactionPengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti ”Ungkapkan seberapa puas Anda terhadap pelayanan PT. X pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas”. b.Derived dissatisfactionPertanyaan yang diajukan menyangkut 2 hal utama,yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan.
c.Problem analysisPelanggan yang dijadikan responden diminta mengungkapkan 2 hal pokok. Pertama, masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua,saran-saran untuk melakukan perbaikan. d.Importance – Performance analysisDalam teknik ini responden diminta untuk meranking beragai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu responden juga diminta meranking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing atribut tersebut.
3. Ghost shoppingMetode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shopper tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.
4.Lost customer analysis, pada metode ini perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok. Yang diharapkan adalah akan diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut. Informasi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Setiap metode atau strategi yang digunakan akan membawa manfaat bagi setiap perusahaan asalkan disertai dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan bersama oleh seluruh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan perusahaan tersebut karena sebuah perusahaan dapat berhasil selain melihat dari peranan pelanggan atau konsumen, yang penting juga harus diperhatikan adalah kinerja dari dalam perusahaan itu sendiri yaitu kerja sama yang kompak baik itu pemimpin perusahaan, manajer, dan karyawan-karyawannya.
Namun yang perlu untuk diperhatikan bahwa aktivitas penting yang dilakukan untuk mencapai kepuasan pelanggan adalah dengan terlebih dahulu memahami perilaku pelanggan yang tidak puas serta menerapkan beberapa srategi untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan dan dengan hasil penilaian yang ada dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih untuk memuaskan keinginan dari pelanggan dan membuat perusahaannya dapat lebih berkembang dalam dunia bisnis. (*)
Program Studi Akuntansi Univeritas Katolik De La Salle Manado
DEWASA ini banyak perusahaan-perusahaan, termasuk perusahaan jasa menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memuaskan pelanggan. Dan di dalam mewujudkan hal tersebut ada banyak ragamnya. Ada yang dengan memberikan segala sesuatu yang diharapkan pelanggan, karena menilai bahwa kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dan sebagainya.
Situasi seperti ini tidak hanya terjadi pada sektor swasta, tetapi juga di perusahaan-perusahaan atau instansi pemerintah. Hal ini semakin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting atau diprioritaskan agar bisnis tersebut bisa bertahan dan bisa menang dalam persaingan. Meskipun demikian tidaklah gampang untuk mewujudkan kepuasan pelanggan secara menyeluruh.
Pelanggan yang dihadapi saat ini berbeda dengan pelanggan pada beberapa tahun sebelumnya. Kini pelanggan sudah memiliki banyak pengetahuan seiring dengan perkembangan yang sudah terjadi baik itu dalam sektor bisnis, teknologi dan lain sebagainya. Mengingat pelanggan semakin terdidik dan menyadari hak-haknya. Selain itu setiap pelanggan juga mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda.
Perusahaan harus berusaha meminimalkan ketidakpuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang semakin hari semakin baik. Dan pada saat bersamaan, perusahaan perlu pula memperhatikan konsumen yang merasa tidak puas.
Melihat pentingnya peranan pelanggan dalam perkembangan suatu perusahaan, perusahaan harus mengetahui seberapa puaskah pelanggan terhadap pelayanan yang mereka berikan baik itu melalui pelayanan jasa atau barang yang di produksi perusahaan. Dalam hal ini perusahaan dapat mengukur dan memantau kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang mereka berikan dengan menggunakan beberapa strategi atau metode.
Ada 4 metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan yang di kemukakan oleh Kotler (1994) yaitu :
1.Sistem keluhan dan saranSetiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus, dll. Informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan,sehingga memungkinkannya untuk memberikan respon secara cepat dan tanggap terhadap masalah yang timbul.
2.Survai kepuasan pelanggan Melalui survai perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Cara tersebut antara laun, a. Directly reported satisfactionPengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti ”Ungkapkan seberapa puas Anda terhadap pelayanan PT. X pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas”. b.Derived dissatisfactionPertanyaan yang diajukan menyangkut 2 hal utama,yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan.
c.Problem analysisPelanggan yang dijadikan responden diminta mengungkapkan 2 hal pokok. Pertama, masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua,saran-saran untuk melakukan perbaikan. d.Importance – Performance analysisDalam teknik ini responden diminta untuk meranking beragai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu responden juga diminta meranking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing atribut tersebut.
3. Ghost shoppingMetode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shopper tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.
4.Lost customer analysis, pada metode ini perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok. Yang diharapkan adalah akan diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut. Informasi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Setiap metode atau strategi yang digunakan akan membawa manfaat bagi setiap perusahaan asalkan disertai dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan bersama oleh seluruh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan perusahaan tersebut karena sebuah perusahaan dapat berhasil selain melihat dari peranan pelanggan atau konsumen, yang penting juga harus diperhatikan adalah kinerja dari dalam perusahaan itu sendiri yaitu kerja sama yang kompak baik itu pemimpin perusahaan, manajer, dan karyawan-karyawannya.
Namun yang perlu untuk diperhatikan bahwa aktivitas penting yang dilakukan untuk mencapai kepuasan pelanggan adalah dengan terlebih dahulu memahami perilaku pelanggan yang tidak puas serta menerapkan beberapa srategi untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan dan dengan hasil penilaian yang ada dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih untuk memuaskan keinginan dari pelanggan dan membuat perusahaannya dapat lebih berkembang dalam dunia bisnis. (*)