Konsumen berarti seorang yang menikmati penggunaan fisik sesuatu benda atau jasa ekonomi (Winardi, 1998:126). Konsumen memberikan sumbangan yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, tanpa konsumen maka produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak mungkin bisa laku terjual.
Untuk keberhasilan perusahaan, semua kegiatan pemasaran yang dilakukan harus diarahkan untuk memberikan kepuasan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginanlangganan/konsumen, sebagai sasaran pemasaran (Sofjan Assauri, 1987: 89). Begitu pentingnya posisi konsumen bagi pemasar, sehingga Engel at al. (1994:9) menyatakan bahwa konsumen adalah raja. Oleh karena itu konsumen harus menjadi pusat perhatian pemasar, pemahaman yang mendalam akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen, sehinga mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar. Sebagaimana dinyatakan oleh Peters dan Austin (1985:4) dalam Engel et al. (1994:4) dalam sektor swasta atau publik, dalam perusahaan besar atau kecil, kami mengamati hanya ada dua cara untuk menciptakan dan mempertahankan prestasi unggul dalam waktu yang lama. Pertama, beri perhatian luar biasa kepada pelanggan anda lewat pelayanan yang unggul dan kualitas yang unggul. Kedua, teruslah berinovasi.
Konsumen memiliki keragaman meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya, sehingga perlu dikenali bagaimana konsumen berperikaku. Menurut Engel et al. (1994:3). Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Menurut Lamb et al. (2001:188) perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa. Pelajaran mengenai perilaku konsumen juga menyangkut analisa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk. Sedangkan menurut American Marketing Association dalam Nugroho J. Setiadi (2003:3) bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.
Terdapat ide penting diantaranya bahwa perilaku konsumen adalah dinamis. Hal ini berarti bahwa perilaku seorang konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu, produk dan individu atau group tertentu. Sifat perilaku konsumen yang dinamis tersebut, hendaknya diperhatikan oleh manajer pemasaran, agar dapat memberikan definisi pasar yang baik untuk mengikuti perubahan yang konsisten dan terus menerus ini, serta untuk merancang strategi bauran pemasaran yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar